Kamis, 24 April 2025

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN PADA ERA KECERDASAN BUATAN (AI)

 Abstrak

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan. AI menghadirkan peluang dan tantangan yang menuntut peran guru untuk beradaptasi dan bertransformasi. Artikel ini membahas peran strategis guru di era AI, termasuk peran sebagai fasilitator, pengarah nilai, dan pengembang kompetensi siswa secara holistik. Melalui pendekatan kualitatif-deskriptif dan kajian pustaka, artikel ini menyimpulkan bahwa guru tetap menjadi elemen tak tergantikan dalam pembelajaran, meskipun teknologi AI semakin berkembang.

Kata Kunci: Guru, Kecerdasan Buatan, Pembelajaran, Pendidikan, Era Digital

Pendahuluan

Kecerdasan buatan (AI) telah memasuki berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dunia pendidikan. Implementasi AI dalam pembelajaran mencakup penggunaan chatbot, sistem pembelajaran adaptif, hingga analitik pembelajaran yang memungkinkan personalisasi (Luckin et al., 2016). Perubahan ini mengharuskan guru untuk mereposisi perannya, tidak lagi sebagai satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi sebagai fasilitator pembelajaran yang bermakna.

Peran Guru dalam Konteks AI

1. Fasilitator Pembelajaran

Guru berperan sebagai pengarah dalam pemanfaatan teknologi secara efektif. AI mampu menyediakan materi, latihan, dan evaluasi secara otomatis, tetapi guru tetap penting dalam menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan kolaboratif (Holmes et al., 2019). Guru mengarahkan siswa untuk tidak sekadar menerima informasi, tetapi mengolah dan mengaitkannya dengan konteks nyata.

2. Penjaga Nilai dan Etika

AI tidak memiliki kesadaran moral dan nilai. Oleh karena itu, peran guru dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan empati menjadi lebih penting dari sebelumnya (Selwyn, 2019). Guru berperan sebagai role model dalam membimbing siswa menggunakan teknologi dengan bijak.

3. Pengembang Kompetensi Abad 21

AI menuntut guru membekali siswa dengan kompetensi seperti literasi digital, kreativitas, dan kemampuan komunikasi. Guru harus mengintegrasikan penguasaan teknologi dan soft skills dalam proses pembelajaran (Trilling & Fadel, 2009).

4. Pembelajar Sepanjang Hayat

Era AI menuntut guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya, baik dalam pedagogi maupun teknologi. Program pelatihan dan pengembangan profesional menjadi kunci dalam memperkuat kapasitas guru menghadapi transformasi digital (OECD, 2021).

Tantangan dan Solusi

Meskipun AI menawarkan kemudahan, tidak semua guru memiliki kesiapan infrastruktur dan kompetensi digital. Tantangan ini dapat diatasi melalui kolaborasi antar sekolah, pelatihan berkelanjutan, dan dukungan kebijakan pendidikan yang progresif (UNESCO, 2022).

Kesimpulan

Guru tetap memiliki peran sentral dalam pembelajaran, bahkan di tengah kemajuan AI. AI dapat menjadi alat bantu yang efektif, tetapi guru adalah penentu arah dan substansi pendidikan. Sinergi antara teknologi dan humanisme pendidikan harus terus dikembangkan untuk mencapai pembelajaran yang berkualitas dan bermakna.

Daftar Pustaka

  • Holmes, W., Bialik, M., & Fadel, C. (2019). Artificial Intelligence in Education: Promises and Implications for Teaching and Learning. Boston: Center for Curriculum Redesign.
  • Luckin, R., Holmes, W., Griffiths, M., & Forcier, L. B. (2016). Intelligence Unleashed: An Argument for AI in Education. Pearson.
  • OECD. (2021). Teachers and Leaders in Vocational Education and Training. OECD Publishing.
  • Selwyn, N. (2019). Should Robots Replace Teachers? AI and the Future of Education. Polity Press.
  • Trilling, B., & Fadel, C. (2009). 21st Century Skills: Learning for Life in Our Times. San Francisco: Jossey-Bass.
  • UNESCO. (2022). AI and Education: Guidance for Policy-makers. Paris: UNESCO Publishing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dokumen Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah

CP, TP, ATP, KKTP, PROSEM, PROTA, KKTP, MODUL AJAR Perencanaan pembelajaran sangat penting karena menjadi panduan bagi guru dalam melaksanak...