Selasa, 31 Desember 2024

TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

 

Lima Macam Penggunaan Teknologi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab


Teknologi telah memainkan peran yang semakin penting dalam pengajaran bahasa Arab. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran bahasa Arab dapat membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahasa Arab lebih cepat dan lebih efektif. Berikut adalah beberapa teknologi yang dapat digunakan dalam pengajaran bahasa Arab:

1. Aplikasi Bahasa Arab

Ada banyak aplikasi bahasa Arab yang tersedia untuk diunduh di perangkat seluler dan tablet, seperti Duolingo, Babbel, dan Rosetta Stone. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk belajar bahasa Arab kapan saja dan di mana saja, serta menyesuaikan tingkat kesulitan sesuai dengan kemampuan siswa.

2. Video Pembelajaran

Video pembelajaran bahasa Arab dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam pengajaran bahasa Arab. Video dapat membantu siswa dalam memahami pengucapan dan tata bahasa Arab dengan lebih baik, serta meningkatkan kemampuan berbicara dan mendengarkan siswa.

3. Perangkat Lunak Pembelajaran Bahasa Arab

Ada banyak perangkat lunak pembelajaran bahasa Arab yang tersedia, seperti Rosetta Stone, Rocket Arabic, dan Mango Languages. Perangkat lunak ini menawarkan kursus bahasa Arab interaktif yang didesain untuk membantu siswa dalam memahami bahasa Arab dengan lebih mudah.

4. E-Book Bahasa Arab

E-book bahasa Arab dapat membantu siswa dalam memahami tata bahasa dan kosakata bahasa Arab dengan lebih baik. E-book bahasa Arab tersedia dalam berbagai level kesulitan dan dapat diakses dengan mudah melalui perangkat seluler dan komputer.

5.Media Sosial

Media sosial dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam pengajaran bahasa Arab. Siswa dapat bergabung dengan kelompok belajar bahasa Arab di media sosial seperti Facebook dan Twitter, serta berinteraksi dengan para penutur asli bahasa Arab.

Penggunaan teknologi dalam pengajaran bahasa Arab tidak hanya dapat membantu siswa dalam memahami bahasa Arab lebih cepat dan lebih efektif, tetapi juga dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar bahasa Arab dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan. Dalam hal ini, teknologi dapat membantu meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar bahasa Arab. Oleh karena itu, penggunaan teknologi dalam pengajaran bahasa Arab seharusnya menjadi salah satu bagian penting dari strategi pembelajaran bahasa Arab yang sukses.

BAHASA ARAB MADRASAH ALIYAH KURIKULUM MERDEKA

 

CAPAIAN PEMBELAJARAN MADRASAH ALIYAH

MATA PELAJARAN : BAHASA ARAB

 

A.   Rasional Mata Pelajaran Bahasa Arab

Bahasa Arab merupakan bahasa yang sangat penting untuk dikembangkan, karena di samping sebagai bahasa agama, ia juga sebagai bahasa internasional. Penguasaan bahasa Arab saat ini juga telah menjadi tuntutan sebagai konsekuensi dari adanya proses globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang berlangsung sangat pesat. Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa saat ini penutur bahasa Arab di dunia mengalami peningkatan yang signifikan, lebih dari 60 negara dan 350 juta orang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Saat ini, bahasa Arab tidak saja dijadikan sebagai bahasa studi agama, akan tetapi juga dipakai sebagai bahasa ekonomi, pariwisata, politik dan keamanan global. Untuk merespon perkembangan tersebut, maka bahasa Arab juga tidak hanya cukup diajarkan dengan tujuan untuk memahami literatur keagamaan semata, namun juga harus diorientasikan kepada penguasaan bahasa sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan.

Pembelajaran bahasa Arab di madrasah secara bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan peserta didik memiliki kecakapan berbahasa, yaitu: a). mampu mengekspresikan perasaan, pikiran dan gagasan secara verbal-komunikatif; b). mampu menginternalisasi keterampilan · berbahasa Arab dengan baik sehingga peserta didik menjadi terampil menggunakan bahasa Arab dalam berbagai situasi; c). mampu menggunakan bahasa Arab untuk mempelajari ilmu-ilmu agama, pengetahuan umum dan kebudayaan; dan d). mampu mengintegrasikan kemampuan berbahasa Arab dengan perilaku yang tercermin dalam sikap moderat, berpikir kritis dan sistematis.

Pembelajaran bahasa Arab pada jenjang MI, MTs, MA/MAK diharapkan dapat membantu peserta didik berhasil mencapai kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab sebagai bagian dari life skills. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab umum adalah pendekatan berbasis teks (genre-based approach), yakni pembelajaran difokuskan pada teks, dalam berbagai moda, baik lisan, tulisan, visual, audio, maupun multimodal. Tahapan dalam pendekatan berbasis teks ada empat yaitu:

1.    Building Knowledge of the Field (BKOF): Guru membangun pengetahuan atau latar belakang pengetahuan peserta didik terhadap topik yang akan ditulis atau dibicarakan. Pada tahapan ini, guru juga membangun konteks budaya dari teks yang diajarkan.

2.    Modelling of the Text (MOT):Guru memberikan model/contoh teks sebagai acuan bagi peserta didik dalam menghasilkan karya, baik secara lisan maupun tulisan.

3.    Joint Construction of the Text (JCOT): Guru membimbing peserta didik dan bersama-sama memproduksi teks.

4.    Independent Construction of the Text (ICOT): Peserta didik memproduksi teks lisan dan tulisan secara mandiri (Emilia, 2011).

Capaian Pembelajaran bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus ditetapkan secara akomodatif dengan mempertimbangkan prinsip fleksibilitas sesuai karakteristik dan kondisi peserta didik berdasarkan hasil asesmen. Pelaksanaan akomodasi kurikulum, pembelajaran dan penilaian bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dalam memenuhi Capaian Pembelajaran menjadi kewenangan guru dan/atau satuan pendidikan.

 

B.   Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa Arab di madrasah mempunyai tujuan untuk mempersiapkan peserta didik memiliki kemampuan menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasi global dan alat untuk mendalami agama dari sumber otentik yang pada umumnya menggunakan bahasa Arab dan melalui proses rantai keilmuan (isnad) yang terus bersambung hingga sumber asalnya yaitu Al-Qur'an dan Hadis.

 

C.   Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa Arab di madrasah diorientasikan untuk memberikan tiga kompetensi yaitu:

1.    Kompetensi Berbahasa ( al-kif ayah al-lugawiyyah), Sebuah kompetensi dasar dalam bahasa yang meliputi empat kemahiran berbahasa ( al-maharat al-lugawiyyah) yaitu kemahiran mendengar (mahiirah. al-istima '), kemahiran berbicara tmaharah. al-kalam}, kemahiran membaca-memirsa (maharah. al-qira'ah}, dan kemahiran menulis- mempresentasikan (maharaii al-kitabah}. Keterampilan berbahasa tersebut harus dijalankan berdasarkan urisur-unsur bahasa iol-anasir al-lugawiyyah) yang baik dan benar meliputi: bunyi (a9wiit), kosakata (mufradiit), dan kaidah bahasa ( qauia 'id al-lugah).

2.    Kompetensi Berkomunikasi tal-kifauah. al-ittisaliuuahs, Kompetensi untuk melakukan tindak tutur dengan bahasa target dalam berbagai konteks sosial secara lisan dan tulisan. Bahasa Arab hendaknya dilihat dari sudut pandang fungsionalitasnya, yaitu sebagai alat komunikasi. Jadi kompetensi berkomunikasi ini menjadi hal penting yang harus diajarkan.

3.    Kompetensi Berbudaya (al-kiftiyah al-saqafiyyah). Pembelajaran Bahasa Arab disamping membelajarkan bahasa, ia mengandung pesan-pesan budaya dari bahasa itu sendiri, budaya yang dikandung dalam hal ini adalah budaya Arab Islam ( saqafah. arabiyyah islamiyyah), budaya global umum ( saqafah. alamiyyah ammahs, dan budaya lokal khusus (saqafah mah alliuah. khasah). (al-Faozan, dkk.; 1435:h-i). Kandungan budaya ini tercermin dalam tema-tema atau topik yang diangkat dalam pembelajaran. Semisal: perkenalan, berolahraga, bepergian dan wisata, pelestarian lingkungan, teknologi informasi dan komunikasi, peradaban Islam, haji umrah, puisi Arab, maulid Nabi, cinta Indonesia, dll.

 

Berdasarkan hal di atas, tiga kompetensi yang menjadi target pembelajaran bahasa Arab yaitu kompetensi berbahasa, kompetensi berkomunikasi dan kompetensi berbudaya dan digabungkan dalam kerangka komponen pembelajaran meliputi

Komponen Pembelajaran Bahasa Arab

Kemahiran Berbahasa

Unsur Bahasa

Tema/Topik

Ungkapan Komunikatif

Menyimak

Berbicara

Membaca

Memirsa Menulis

Mempresentasikan

Sistem bunyi, kosakata, pola kalimat/ gramatika

Tema/topik pembelajaran yang mengandung aspek budaya lokal, religi, internasional.

Ungkapan untuk melakukan tindak tutur dalam bahasa target

 

Ada pun elemen dalam capaian pembelajaran mengintegrasikan komponen pembelajaran bahasa Arab di atas sebagai pemandu adalah kemahiran berbahasa berikut:

Menyimak

Menyimak adalah kemampuan memahami, mengidentifikasi, dan menginterpretasi fakta, ide pokok, urutan peristiwa, makna tersurat dan tersirat, nilai, fakta dan opini, solusi, manfaat, membaca tabel, membuat pertanyaan, dan menyimpulkan isi teks yang diperdengarkan.

Berbicara

Berbicara adalah kemampuan menyampaikan pesan singkat, mengajukan pertanyaan, mengkomunikasikan informasi pada topik-topik tertentu, menyajikan pendapat dengan tepat, fasih, terampil, efisien dan efektif sesuai dengan budaya bahasa target.

Membaca  - Memirsa

Membaca adalah kemampuan memahami, menginterpretasi dan menentukan fakta, ide pokok, urutan peristiwa, makna tersurat dan tersirat, nilai, fakta dan opini, solusi, manfaat, membaca tabel, membuat pertanyaan, dan menyimpulkan 1s1 teks yang dibaca.

Memirsa merupakan kemampuan memperhatikan, memahami, menggunakan, merefleksi, menganalisis, mengevaluasi, dan mengapresiasi struktur, isi, asumsi, nilai, keyakinan, fungsi sosial teks visual dan teks multimoda sesuai tujuan dan kepentingannya.

Menulis - Mempresentasikan

 Menulis adalah kemampuan menuliskan kata dan ungkapan, menyampaikan pesan, n mengkomunikasikan fakta dan ide dalam kalimat dan paragraf dengan memperhatikan kerangka waktu, struktur gramatikal, dan budaya bahasa target. Mempresentasikan merupakan kemampuan mempresentasikan, mengkritisi dan mengevaluasi gagasan secara jelas dan efektif, baik secara individu maupun berkolaborasi dengan menggunakan strategi dan gesture yang tepat

 

Pembelajaran bahasa Arab juga nantinya akan terbagi dalam beberapa fase yaitu fase A, B, C, D, E, dan F dengan peta jalan capaian sebagai berikut:

Elemen

FASE F Kelas XI-XII

Menyimak

Mendengarkan secara ekstensif : peserta didik mampu membuat tanggapan dari informasi yang didengar

Berbicara

Berbicara secara ekstensif : peserta didik mampu berbicara dengan memproduksi bahasa secara lisat sebagai alat komunikasi

Membaca dan Memirsa

Membaca – Memirsa secara ekstensif : peserta didik mampu memahami dan merefleksi teks tertulis atau teks visual berupa cerita pendek / artikel / esai / laporan / buku

Menulis dan mempresentasikan

Menulis – mempresentasikan secara ekstensif : peserta didik mampu memproduksi bahasa tulisan secara bebas dan mendalam serta mampu memaparkannya dalam konteks sesuai tema

 

D.   Elemen Mata Pelajaran Bahasa Arab

Adapun elemen dalam capaian pembelajaran mengintegrasikan komponen pembelajaran bahasa Arab di atas sebagai pemandu adalah kemahiran berbahasa berikut:

Elemen

Deskripsi

Menyimak

Menyimak adalah kemampuan memahami, mengidentifikasi, dan mengin terpretasi fakta, ide pokok, urutan peristiwa, makna tersurat dan tersirat, nilai, fakta dan opini, solusi, manfaat, membaca tabel, membuat pertanyaan, dan rnenvimpulkan isi teks yang diperdengarkan.

Berbicara

Berbicara adalah kemampuan menyampaikan pesan singkat, mengajukan pertanyaan, mengkomunikasikan informasi pada topik-topik tertentu, menyajikan pendapat dengan tepat, fasih, terampil, efisien dan efektif sesuai dengan budaya bahasa target.

Membaca - Memirsa

Membaca adalah kemampuan memahami, menginterpretasi dan menentukan fakta, ide pokok, urutan peristiwa, makna tersurat dan tersirat, nilai, fakta dan opini, solusi, manfaat, membaca tabel, membuat pertanyaan, dan menyimpulkan 1s1 teks yang dibaca.

Memirsa merupakan kemampuan memperhatikan, memahami, menggunakan, merefleksi, menganalisis, mengevaluasi, dan mengapresiasi struktur, 1s1, asumsi, nilai, keyakinan, fungsi sosial teks visual dan teks multimoda sesuai tujuan dan kepen tingannya.

Menulis -Mempresentasikan

Menulis adalah kemampuan menuliskan kata dan ungkapan, menyampaikan pesan, mengkomunikasikan fakta dan ide dalam kalimat dan paragraf dengan memperhatikan kerangka waktu, struktur gramatikal, dan budaya bahasa target.

Mempresentasikan merupakan kemampuan mempresentasikan, mengkritisi dan mengevaluasi gagasan secara jelas dan efektif, baik secara individu maupun berkolaborasi dengan menggunakan strategi dan gesture yang tepat.

Rabu, 22 Desember 2021

KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MADRASAH ALIYAH

Kompetensi merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris “competency” yang memiliki arti kecakapan atau kemampuan (Echols dan Shadily,1983:132).  Sedangkan menurut istilah, beberapa ahli mendefinisak kompetensi sebagai berikut:

1. Wibowo

Wibowo mendefinisikan kompetensi sebagai kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan sebuah pekerjaan yang dilandaskan akan keterampilan berdasarkan tuntuan pekerjaannya.

2. Stephen Robbin

Tidak jauh dengan pendapat sebelumnya, bahwa Stephen Robbin menafsirkan kompetensi sebagai suatu kemampuan atau keterampilan. Dapat disebut juga kapasitas seseorang dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan yang diberikan. Dimana kemampuan diukur dengan 2 faktor, yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.

3. Poerwadarminta

Berbeda dengan ke dua ahli sebelumnya, Poerwadarminta mengartikan kompetensi sebagai sesuatu kewaenangan dalam menentukan sesuatu hal.

4. Suparno

Kompetensi menurut Suparno adalah sebuah kecakapan yang memadai dalam melakukan setiap tugas. Bisa juga disebutkan bahawa seseorang yang memiliki kemampuan dan kecakapan sesuai yang di syaratkan oleh pihak tertentu.

5. Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmel

Kompetensi merupakan karakteristik manusia yang memiliki keterkaitan erat dengan performa dan kualitas seseorang. Hal tersebut menyangkut keterampilan dalam bertindak serta dalam berprilaku.

6. Undang-Undang No.13 Tahun 2013

Di dalam undang-undang no.13 tahun 2013 menerangkan mengenai kompetensi, yaitu sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam melakukan sebuah pekerjaan, hal tersebut mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, serta sikap kerja yang sesuai dengan standar.

7. Definisi Kompetensi Menurut Mitrani

Suatu kepribadian yang mendalam serta melekat dan sudah ada dalam diri seseorang, sudah dapat diprediksi pada suatu keadaan serta tugas pekerjaan.

8. Pengertian Kompetensi Menurut Sedarmayanti

Sedermayanti mengartikan kompetensi sebagai sebuah karakteristik yang memiliki pengaruh secara langsung terhadap kualitas kinerja seseorang.

9. Mangkunegara

Mangkunegara mengemukakan kompetensi ialah sebuah faktor mendasar yang dimiliki oleh seseorang, dianggap memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan orang kebanyakan.

Dari berbagai pendapat para ahli di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa pegertian kompetensi ialah sebuah karakterisatik manusia atau seseorang yang melekat. Sedangkan Kompetensi dalam  Pembelajaran Bahasa Arab adalah sebuah karakterisatik manusia atau seseorang yang melekat yang berhubungan dengan mata pelajaran bahasa Arab. Kompetensi dalam pembelajaran bahasa Arab terdiri dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH

Menurut Keputusan Menteri Agama No. 183 Tahun 2019 Madrasah Aliyah adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari sekolah menengah pertama, MTs, atau bentuk lain yang sederajat, diakui sama atau setara sekolah menengah pertama atau MTs. Kekhasan madrasah bukan saja pada jumlah mata pelajaran agama Islam yang lebih banyak dari yang ada di sekolah. Lebih dari itu kekhasan madrasah adalah tata nilai yang menjiwai proses pendidikan pada madrasah yang berorientasi pada pengamalan ajaran agama Islam yang moderat dan holistik, berdimensi ibadah, berorientasi duniawi sekaligus ukhrawi sebagaimana telah terejawantahkan dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Bahasa Arab memiliki dua fungsi, pertama sebagai alat komunikasi dan kedua sebagai sarana mempelajari ajaran agama Islam yang tertuang dalam Al-quran dan Hadis serta kitab-kitab lainnya. Menurut pandangan ini pembelajaran Bahasa Arab diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap Bahasa Arab, baik reseptif maupun produktif. Kemampuan itu sangat penting dalam membantu peserta didik untuk memahami ajaran Islam dari sumber aslinya yaitu Al-Qur'an dan Hadis, melalui kitab-kitab klasik berbahasa Arab yang otentik. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat memahami Agama Islam secara tepat, benar dan mendalam serta mampu mengomunikasikan pemahaman tersebut dengan Bahasa Arab secara lisan maupun tulis.

Bahasa Arab memiliki signifikansi yang kuat dengan bagaimana memahami PAI. Namun, Bahasa Arab bukan saja sebagai media untuk memahami kitab-kitab yang menjadi sumber hukum Islam akan tetapi juga memiliki aspek sosial. Bahasa Arab memiliki kekayaan makna (great language) yang merupakan representasi aspek sosial-budaya bangsa Arab. Pengembangan kurikulum Bahasa Arab sangat dibutuhkan untuk menyiapkan peserta didik memiliki kompetensi komunikasi dengan masyarakat internasional.

Pembelajaran Bahasa Arab di madrasah diorientasikan untuk memberikan empat kemahiran berbahasa bagi peserta didik (al-Maharat al-Lughawiyyah). Empat kemahiran dimaksud adalah kemahiran mendengar (maharah al-Istimar), kemahiran berbicara (maharah al-Kalam), kemahiran membaca (maharah al-Qira'ah), dan kemahiran menulis (maharah al-Kita bah). Keterampilan berbahasa tersebut harus dijalankan berdasarkan kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar. Kemahiran berbahasa tersebut ditampilkan oleh peserta didik dalam bentuk kemampuan berbahasa yang bersifat aktif reseptif dan aktif produktif. Bahasa Arab hendaknya dilihat dari sudut pandang fungsionalitasnya, yaitu sebagai alat komunikasi. Pembelajaran Bahasa Arab juga harus memerhatikan prinsip-prinsip berbahasa pada satu sisi dan prinsip pengajaran bahasa pada sisi lain. Sebagaimana menurut pandangan madzhab komunikatif, maka bahasa harus dilihat dalam enam fungsinya, yaitu; (instrumental function), (regulatory function), (interactional function), (personal function), (imaginative function) dan (representational function).

Pembelajaran Bahasa Arab akan optimal apabila peserta didik diberikan kesempatan aktif menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dalam berbagai kegiatan di madrasah. Pembelajaran bahasa Arab akan berhasil jika pembelajar berusaha mempraktikan apa yang dipelajari dalam komunikasi yang sesungguhnya. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan eksplorasi situasi. Guru hendaknya membuat latihan-latihan komunikasi baik di dalam kelas maupun di luar kelas seperti pada konteks dan situasi yang sesungguhnya. Selain itu, peserta didik akan belajar secara optimal apabila peserta didik ditunjukan pada aspek sosial budaya penutur asli dan pengalaman langsung dalam budaya Bahasa Arab. Hal ini dilaksanakan untuk mengurangi adanya verbalisme (tahu kata dan bahasa tetapi tidak tahu arti dan budayanya).

Dokumen Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah

CP, TP, ATP, KKTP, PROSEM, PROTA, KKTP, MODUL AJAR Perencanaan pembelajaran sangat penting karena menjadi panduan bagi guru dalam melaksanak...