Rabu, 22 Desember 2021

KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MADRASAH ALIYAH

Kompetensi merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris “competency” yang memiliki arti kecakapan atau kemampuan (Echols dan Shadily,1983:132).  Sedangkan menurut istilah, beberapa ahli mendefinisak kompetensi sebagai berikut:

1. Wibowo

Wibowo mendefinisikan kompetensi sebagai kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan sebuah pekerjaan yang dilandaskan akan keterampilan berdasarkan tuntuan pekerjaannya.

2. Stephen Robbin

Tidak jauh dengan pendapat sebelumnya, bahwa Stephen Robbin menafsirkan kompetensi sebagai suatu kemampuan atau keterampilan. Dapat disebut juga kapasitas seseorang dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan yang diberikan. Dimana kemampuan diukur dengan 2 faktor, yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.

3. Poerwadarminta

Berbeda dengan ke dua ahli sebelumnya, Poerwadarminta mengartikan kompetensi sebagai sesuatu kewaenangan dalam menentukan sesuatu hal.

4. Suparno

Kompetensi menurut Suparno adalah sebuah kecakapan yang memadai dalam melakukan setiap tugas. Bisa juga disebutkan bahawa seseorang yang memiliki kemampuan dan kecakapan sesuai yang di syaratkan oleh pihak tertentu.

5. Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmel

Kompetensi merupakan karakteristik manusia yang memiliki keterkaitan erat dengan performa dan kualitas seseorang. Hal tersebut menyangkut keterampilan dalam bertindak serta dalam berprilaku.

6. Undang-Undang No.13 Tahun 2013

Di dalam undang-undang no.13 tahun 2013 menerangkan mengenai kompetensi, yaitu sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam melakukan sebuah pekerjaan, hal tersebut mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, serta sikap kerja yang sesuai dengan standar.

7. Definisi Kompetensi Menurut Mitrani

Suatu kepribadian yang mendalam serta melekat dan sudah ada dalam diri seseorang, sudah dapat diprediksi pada suatu keadaan serta tugas pekerjaan.

8. Pengertian Kompetensi Menurut Sedarmayanti

Sedermayanti mengartikan kompetensi sebagai sebuah karakteristik yang memiliki pengaruh secara langsung terhadap kualitas kinerja seseorang.

9. Mangkunegara

Mangkunegara mengemukakan kompetensi ialah sebuah faktor mendasar yang dimiliki oleh seseorang, dianggap memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan orang kebanyakan.

Dari berbagai pendapat para ahli di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa pegertian kompetensi ialah sebuah karakterisatik manusia atau seseorang yang melekat. Sedangkan Kompetensi dalam  Pembelajaran Bahasa Arab adalah sebuah karakterisatik manusia atau seseorang yang melekat yang berhubungan dengan mata pelajaran bahasa Arab. Kompetensi dalam pembelajaran bahasa Arab terdiri dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH

Menurut Keputusan Menteri Agama No. 183 Tahun 2019 Madrasah Aliyah adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari sekolah menengah pertama, MTs, atau bentuk lain yang sederajat, diakui sama atau setara sekolah menengah pertama atau MTs. Kekhasan madrasah bukan saja pada jumlah mata pelajaran agama Islam yang lebih banyak dari yang ada di sekolah. Lebih dari itu kekhasan madrasah adalah tata nilai yang menjiwai proses pendidikan pada madrasah yang berorientasi pada pengamalan ajaran agama Islam yang moderat dan holistik, berdimensi ibadah, berorientasi duniawi sekaligus ukhrawi sebagaimana telah terejawantahkan dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Bahasa Arab memiliki dua fungsi, pertama sebagai alat komunikasi dan kedua sebagai sarana mempelajari ajaran agama Islam yang tertuang dalam Al-quran dan Hadis serta kitab-kitab lainnya. Menurut pandangan ini pembelajaran Bahasa Arab diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap Bahasa Arab, baik reseptif maupun produktif. Kemampuan itu sangat penting dalam membantu peserta didik untuk memahami ajaran Islam dari sumber aslinya yaitu Al-Qur'an dan Hadis, melalui kitab-kitab klasik berbahasa Arab yang otentik. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat memahami Agama Islam secara tepat, benar dan mendalam serta mampu mengomunikasikan pemahaman tersebut dengan Bahasa Arab secara lisan maupun tulis.

Bahasa Arab memiliki signifikansi yang kuat dengan bagaimana memahami PAI. Namun, Bahasa Arab bukan saja sebagai media untuk memahami kitab-kitab yang menjadi sumber hukum Islam akan tetapi juga memiliki aspek sosial. Bahasa Arab memiliki kekayaan makna (great language) yang merupakan representasi aspek sosial-budaya bangsa Arab. Pengembangan kurikulum Bahasa Arab sangat dibutuhkan untuk menyiapkan peserta didik memiliki kompetensi komunikasi dengan masyarakat internasional.

Pembelajaran Bahasa Arab di madrasah diorientasikan untuk memberikan empat kemahiran berbahasa bagi peserta didik (al-Maharat al-Lughawiyyah). Empat kemahiran dimaksud adalah kemahiran mendengar (maharah al-Istimar), kemahiran berbicara (maharah al-Kalam), kemahiran membaca (maharah al-Qira'ah), dan kemahiran menulis (maharah al-Kita bah). Keterampilan berbahasa tersebut harus dijalankan berdasarkan kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar. Kemahiran berbahasa tersebut ditampilkan oleh peserta didik dalam bentuk kemampuan berbahasa yang bersifat aktif reseptif dan aktif produktif. Bahasa Arab hendaknya dilihat dari sudut pandang fungsionalitasnya, yaitu sebagai alat komunikasi. Pembelajaran Bahasa Arab juga harus memerhatikan prinsip-prinsip berbahasa pada satu sisi dan prinsip pengajaran bahasa pada sisi lain. Sebagaimana menurut pandangan madzhab komunikatif, maka bahasa harus dilihat dalam enam fungsinya, yaitu; (instrumental function), (regulatory function), (interactional function), (personal function), (imaginative function) dan (representational function).

Pembelajaran Bahasa Arab akan optimal apabila peserta didik diberikan kesempatan aktif menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dalam berbagai kegiatan di madrasah. Pembelajaran bahasa Arab akan berhasil jika pembelajar berusaha mempraktikan apa yang dipelajari dalam komunikasi yang sesungguhnya. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan eksplorasi situasi. Guru hendaknya membuat latihan-latihan komunikasi baik di dalam kelas maupun di luar kelas seperti pada konteks dan situasi yang sesungguhnya. Selain itu, peserta didik akan belajar secara optimal apabila peserta didik ditunjukan pada aspek sosial budaya penutur asli dan pengalaman langsung dalam budaya Bahasa Arab. Hal ini dilaksanakan untuk mengurangi adanya verbalisme (tahu kata dan bahasa tetapi tidak tahu arti dan budayanya).

KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MADRASAH ALIYAH

Kompetensi merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris “competency” yang memiliki arti kecakapan atau kemampuan (Echols dan Shadily,1...